Nostalgia Di Bakery dan Restoran Lawas Bogor Permai

Ngomongin nostalgia, sudah persis sepuh-sepuh zaman kolonial Belanda. Apalagi kalau mengenangnya di tempat yang terkenal antik, seperti Bogor Permai (Boper). Berdasarkan riwayatnya restoran lawas bogor, ( Boper ) sudah ada sejak tahun 1963. Konon katanya lagi, sejak mulai open shop sampai zamannya Nobita ketemu Doraemon, dilanjutin lagi sampai sekarang, Boper masih berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 23, Bogor.

Oleh karena itu, Boper menjadi salah satu objek wisata kuliner yang paling banyak dikunjungi, baik oleh warga kota Bogor, wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara.

Waktu saya tahu kalau Boper sudah buka sejak jam 6 pagi, saya mulai ngeplanning buat sarapan di Boper.

Alhamdulillah… Kesampaian juga niat saya sarapan di Boper.

wisata kuliner Bogor Permai - Jakartatraveller.com
Bogor Permai – Jakartatraveller.com

 

wisata kuliner Bogor Permai - Jakartatraveller.com
wisata kuliner Bogor Permai – Jakartatraveller.com

 

wisata kuliner Bogor Permai - Jakartatraveller.com
wisata kuliner Bogor Permai – Jakartatraveller.com

 

wisata kuliner Bogor Permai - Jakartatraveller.com
wisata kuliner Bogor Permai – Jakartatraveller.com

 

Begitu masuk Boper, anda tidak akan disambut oleh pelayan seperti di restoran pizza, dimana anda bakalan dikawal sambil diinterograsi mulai dari pintu masuk sampai anda duduk dengan pertanyaan terstruktur dan tidak alami, “Selamat datang… Mau meja untuk berapa orang? Sudah nyaman duduknya? Terima kasih atas kunjungannya… Perkenalkan saya Mister Eksyeezet akan melayani segala keperluan anda selama berada di sini, menu spesial hari ini adalah Sop Mata Sapi yang langsung diambil dari sapinya. FRESH! Mau pesan sekarang atau mau lihat menunya?”

wisata kuliner Bogor Permai - Jakartatraveller.com
Roti, wisata kuliner Bogor Permai – Jakartatraveller.com

Termasuk… Iklan komersial saat anda akan melakukan suapan pertama atau tengah menyantap hidangan, seperti… “Gimana, pak? Sudah datang menunya? Sudah lengkap pesanannya? Rasanya enak? Ada yang kurang? Ada lagi yang mau dipesan? Kalau tidak ada, saya permisi dulu…”

Lalu… Anda juga gak perlu bingung menghadapi serbuan pelayan yang ngasih selembar daftar menu atau ngerasa bising tiap karena tiap kali ngelewatin display mesti dengerin pramusaji bilang, “Silakan menunya KAKAAAAKKKK….! Mau pesan APPAAAAA…..??” seperti di food court.

Atau…. Seperti di warung pecel lele. Begitu duduk, tahu-tahu pelayan pertama lewat sambil menaruh segelas teh tawar, disusul pelayan kedua naruh menu, disusul pelayan ketiga, “mau pesan apa?”

Di Bogor Permai, anda bisa bebas pilih meja mana saja yang anda suka. Duduk selama yang anda mau. Tanpa gangguan dan tanpa merasa seperti masuk ke polsek.

Sambil menunggu beberapa menu yang sudah saya pesan, yaitu Lontong Cap Gomeh, Nasi Rames, Martabak Telor, Fruit Punch, dan Es Sekoteng. Saya menghampiri tatanan display aneka roti dan jajanan pasar terletak di tengah ruangan yang menggoda. Ada lumpia, risoles ragout, kroket, bakwan, arem-arem oncom, bacang, klepon, combro, clorot, kue lapis tepung beras, dan masih banyak lagi. Mata saya seketika lapar… Rasanya, semua mau diborong dan dicicipi.

 

wisata kuliner Bogor Permai - Jakartatraveller.com
Lontong cap gomeh, wisata kuliner Bogor Permai – Jakartatraveller.com

 

wisata kuliner Bogor Permai - Jakartatraveller.com
es sekoteng , wisata kuliner Bogor Permai – Jakartatraveller.com

 

Beberapa lauk akhirnya berdatangan satu per satu. Terpaksa bungkusan kue dan roti di tangan, harus rela mengantri untuk masuk perut. Sekarang waktunya makan berat.

Lontong Cap Go Meh. Menu favorite pengunjung sejak dulu sampai sekarang masih saja sama, yaitu Lontong Cap Go Meh dan Ayam Goreng Bogor Permai. Baru kali ini saya makan Lontong Cap Go Meh. Karena sebelumnya, saya hanya dengar nama saja. Paling banter denger kisahnya…

Sepiring potongan lontong disiram kuah santan kuning muda, dengan potongan dadu labu siam. Di atasnya, sepotong opor paha ayam, sambel goreng ati, dan bubuk kedelai.

Rasa lontong yang pulen semakin mantap dengan kuah santan yang manis, gurih, plus berbumbu. Ayam opornya pun empuk. Beruntung sambel goreng atinya tidak pedas sama sekali walau warna merahnya bikin merinding. Harga sepiring Lontong Cap Go Meh, Rp 30,000.-

Nasi Rames. Saya tidak menyangka porsi di Bogor Permai termasuk jumbo dan mengenyangkan. Selesai makan sepiring Lontong Cap Go Meh, sepiring Nasi Rames seharga Rp 30,000.- sudah menanti.

Nasi putih bulat, ditemani emping gurih, tempe orek, ati dan kentang potong dadu, rendang, plus timun. Semua lauknya disiram kuah santan kuning.

Karena saya gak sanggup melanjutkan ronde makan, akhirnya saya minta bungkus martabak telor dan es sekotengnya.

Sekarang… Saatnya basah-basahan, minum segelas fruit punch yang tampil merah menggoda. Terbuat dari campuran sari buah jambu biji, semangka, dan lemon. Rasanya segar.

[efspanel style=”” type=”radius”]
[efspanel-header]
Travel Tips:
[/efspanel-header]
[efspanel-content]

When to Go : di waktu weekend, Bogor Permai ini selalu ramai, terutama saat weekend. Tidak hanya kue-kue basah dan roti-rotinya saja yang cepat habis, tapi menu favorite pengunjung pun cepat ludes. Sebaiknya, anda datang pagi hari, saat sarapan. Dan siang hari, saat jam makan siang. Karena pada jam-jam tersebut, koki mulai membuat ulang menu yang telah habis. Pastikan anda telepon dulu, untuk pesan tempat, jika membawa keluarga besar.

How to Get Around : Bogor Permai berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No. 23, Bogor. Kalau anda dari Jakarta dan datang ke Bogor naik kereta. Begitu keluar stasiun, anda naik angkutan 03, berhenti di Sekolah Regina Pacis atau Simpang tiga Rumah Sakit Salak. Jalan lurus terus, atau nyambung angkutan 07, turun di Gedung wanita Dewi Sartika.

Menu Spesial : Ayam Goreng Bogor Permai (30 ribu), Lontong Cap Go Meh (30 ribu), Sate Ayam Ponorogo (29 ribu), Roti Keset (10 ribu), Es Sekoteng (15 ribu), dan Fruit Punch (10 ribu).

Oleh-oleh : Khasnya di Bogor Permai adalah Roti Keset dan Roti Caramel.

Fun Fact : Bogor Permai juga menyediakan ruang reservasi untuk meeting, launching produk, dan gathering di Lantai 2. Selain itu, jangan kaget kalau ruangan terkesan sempit. Mayoritas pengunjung, memesan makanan untuk di bawa pulang.

[/efspanel-content]
[/efspanel]


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *