Moja Museum, Labirin Interaktif bagi Milenial yang Instagramable dan Kekinian

Moja Museum, Labirin Interaktif bagi Milenial yang Instagramable dan Kekinian

Museum tak selamanya identik dengan sesuatu yang cenderung kuno, atau ketinggalan zaman. Bahkan, museum juga bisa menjadi simbol kekinian bagi generasi milenial.

Buktinya, Moja Museum bahkan bisa menjadi magnet bagi siapapun yang haus akan spot instagramable. Tempat ini selalu ramai dengan dominasi kalangan remaja yang antusias dengan kehadiran museum kekinian ini.

Bahkan, sebelum pandemi Covid-19 terjadi, Moja Museum bisa disebut sebagai spot paling favorit di kalangan milenial. Tak hanya akhir pekan, di hari biasa Moja Museum selalu jadi destinasi paling hype bagi remaja tak hanya dari Jakarta tapi juga berbagai daerah lainnya, seperti Tangerang, Bogor hingga Bekasi.

Ragam instalasi dengan warna yang semarak memang mampu mengundang siapapun untuk datang ke Moja Museum, terlebih semakin melandainya angka Covid-19 di Jakarta, maka Moja Museum menjadi salah satu lokasi paling diburu remaja.

Ide Pengembangan Moja Museum
Ide Pengembangan Moja Museum

Ide Pengembangan Moja Museum

Moja Museum awalnya digagas oleh sekelompok milenial yang memiliki jiwa kreatif dan seni yang tinggi. Mereka terdiri dari; Jennifer Sharon, Aswin Lim, Sharon Lam, Giorgi Rusli serta Keziah Lam yang memiliki latar belakang pendidikan dan minat terhadap seni, sejarah hingga bisnis yang tinggi.

Ketika itu, mereka menilai pentingnya ketersediaan space untuk kaum remaja dan milenial ibukota dalam hal kebutuhan ruang publik yang dipenuhi dengan spot instagramable untuk pemenuhan eksistensi kaum milenial saat ini.

Selain bisa menyalurkan kreativitas, museum ini juga dianggap sebagai wahana alternatif khusus yang diperuntukkan bagi kalangan milenial ibukota agar tak melulu menjadikan mall sebagai destinasinya.

Museum yang dibangun sejak 20 Oktober 2018 ini awalnya berada di kawasan Pondok Indah namun pada perkembangannya Moja Museum dialihkan ke kawasan yang lebih permanen di komplek Gelora Bung Karno Senayan.

Pemindahan lokasi Moja Museum ini juga sekaligus menjadi momen untuk menambah wahana baru yakni arena sepatu roda sebagai sebuah kombinasi karya seni yang unik dengan menyasar segmen remaja, khususnya kaum milenial Jakarta yang selama ini bisa dikatakan kurang memperoleh akses ruang publik yang ideal buat mereka.

Daya Tarik Moja Museum
Sumber : salsawisata

Daya Tarik Moja Museum

Pada prinsipnya Moja Museum lebih ditujukan sebagai wahana bagi kaum milenial dalam hal kebutuhan spot yang menarik untuk selfie khususnya.

Terdapat 17 ruang atau spot foto menarik yang didesain dengan konsep yang saling berbeda satu sama lainnya. Uniknya, dalam setiap ruangan ini terdapat berbagai jenis camilan seperti; biskuit, popcorn, permen hingga jellybean yang bisa dikonsumsi oleh pengunjung secara gratis.

Selain itu, pengunjung juga diberi kebebasan jika ingin membawa makanan dari luar museum. Hal ini ditujukan agar pengunjung tidak merasa jenuh saat menunggu giliran untuk menggunakan tiap ruangan, mengingat sejak pertama kali dibuka, Moja Museum ini memang selalu ramai dengan pengunjung.

Spot Foto Menarik di Moja Museum
Sumber : travel tribunnews

Spot Foto Menarik di Moja Museum

Bisa dikatakan hampir semua spot yang ada di Moja Museum didesain semenarik mungkin dan sudah disesuaikan dengan segmen utama pengunjung museum yakni kalangan milenial, selain tiga wahana utama yang tersedia di Moja Museum yakni; Moja 2.0 Feelings (17 Room With Interactive Maze), Mo Paint (Painting on Canvas or On The Wall) serta Roja Roller Skate.

Bahkan sejak memasuki museum ini, pengunjung sudah disuguhkan dengan berbagai ornamen atraktif yang khas dengan ide kreatif yang serba kekinian dan dijamin bakal memuaskan pengunjungnya.

Moja Museum 2.0 Feelings
Sumber : travel tribunnews

Moja Museum 2.0 Feelings

Terdapat 17 ruang menarik yang kesemuanya memiliki tema yang berbeda-beda dan dibuat layaknya labirin, seperti: Chalie and The Millenial Pink Candy Room maupun ruangan yang memanfaatkan tema game tertentu seperti Mario Bros, Pacman maupun ruangan yang dindingnya dipenuhi dengan gambar gravity yang identik dengan garis-garis tribal yang bisa dijadikan sebagai latar untul selfie maupun wefie.

Bahkan sejak memasuki museum ini, pengunjung sudah disuguhkan dengan sebuah ruangan berbentuk koridor yang memanjang dengan lampu-lampu berwarna cerah yang sangat menggoda untuk dijadikan sebagai latar foto.

Sumber : mldspot

Roja Roller Skate di Moja Museum

Selain berbagai ruangan menarik untuk dijadikan spot selfie yang instagramable, di museum ini terdapat juga wahana Roja Roller Skate sebagai tempat untuk menjajal sensasi bermain roller skate yang pernah sangat digandrungi muda-mudi pada tahun 80-an, karenanya selain menyasar segmen kaum milenial, museum ini juga bisa jadi tempat yang tepat untuk gen-z bernostalgia.

Bahkan atmosfer yang dibangun dalam arena Roja Roller Skate ini amat kental dengan nuansa muda-mudi tahun 80-an yang bakal membuat suasananya kian hidup. Dengan roller skate ini pula, pengunjung bisa mengelilingi seluruh area museum.

Terdapat berbagai ukuran roller skate mulai dari ukuran 30 hingga ukuran 45 yang bisa disesuaikan dengan kenyamanan penggunanya. Dan, bagi pengunjung yang belum terbiasa menggunakan roller skate ini, akan ada instruktur khusus yang akan mengajari cara menggunakan roller skate.

Mo Paint di Moja Museum
Sumber : mojamuseum.com

Mo Paint di Moja Museum

Wahana terakhir dari Moja Museum adalaj Mo Paint. Jika dua wahana sebelumnya cenderung menguras tenaga pengunjung, maka pada wahana Mo Paint ini, kemampuan kreasi sekaligus kreativitas pengunjung akan diuji melalui goresan kuas di dinding.

Dan ternyata menyalurkan ekspresi melalui lukisan juga sangat efektif untuk membangun ketenangan diri sekaligus sarana untuk menyegarkan diri pada seseorang termasuk pada kaum milenial.

Selain itu, tentu saja di wahana ini pengunjung tak hanya bisa menyalurkan bakat maupun ekspresi sekaligus menghibur dirinya tapi juga membangun hubungan kedekatan dengan pasangan.

Begitu memasuki ruangan Mo Paint ini, atmosfer kekinian dengan berbagai dekorasi menarik khas milenial dari berbagai tema seolah menjadi pengiring bagi pengunjung untuk menuju ke ruang untuk bermain cat.

Kombinasi warna yang cenderung berani dan terlihat sangat aesthetic sangat efektif membangun kesan seni yang tinggi dan tentu saja menarik untuk dijadikan spot foto.

Ketika berada di dalam ruangan ini, para pengunjung akan menukar tiket masuk dengan kanvas, jas hujan yang berfungsi untuk melindungi pakaian dari cat, dan plastik pelindung sepatu. Selain itu, petugas juga akan menjelaskan aturan mengecat di wahana Mo Paint yakni larangan untuk tidak mengecat di dekat tulisan Mo Paint dan di sekitar pendingin udara.

Tersedia pula loker khusus untuk pengunjung yang hendak menyimpan barang-barang pribadinya dari kemungkinan terkena cat atau bahkan hilang. Pengunjung juga akan memperoleh 4 gelas plastik untuk diisi dengan cat serta tiga kuas berukuran besar dan kecil.

Harga Tiket dan Jam Kunjungan Moja Museum

Moja Museum memberlakukan harga tiket yang cukup terjangkau untuk sebuah sarana hiburan yang khusus menyasar kalangan remaja. Moja Museum hanya memberlakukan harga tiket masuk sebesar Rp. 110.000 perorang di hari biasa dan pada weekend harga tiketnya sebesar Rp. 125.000 perorang dengan durasi waktu tiap pengunjung, masing-masing selama 2,5 jam.

Sedangkan jam kunjungan setiap harinya dibagi dalam tiga sesi yakni; sesi pertama pukul 11.00 – 13.30, sesi kedua dimulai dari pukul 14.00 – pukul 16.30 dan sesi ketiga atau sesi yang terakrir dimulai dari pukul 17.00 – pukul 19.30.

Lokasi dan Cara Akses ke Moja Museum

Moja Museum terletak di Zona 8 (pintu biru) Stadion Gelora Bung Karno, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Untuk bisa mengaksesnya, Kamu bisa memanfaatkan bus Trans Jakarta dengan memilih jurusan Harmoni – Lebak Bulus kemudian turun di Halte Pondok Indah Mall.

Dari halte ini, Kamu bisa berjalan sejauh 500 meter untuk menuju ke komplek Stadion Gelora Bung Karno. Atau, Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi jasa ojek online agar lebih simpel.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *