Explore pulau Biawak Pulau Sang naga kecil

pulau jawa ternyata punya naga tandingan. yups naga kecil ini tinggal di sebuah pulau yang dahulunya bernama pulau rakit, lalu berganti nama menjadi pulau biawak. pulau biawak terletak di pesisir indramayu,  kurang lebih 4-5 jam menaiki kapal nelayan dari pesisir pantai karangsong ( indramayu ).

Pulau Biawak Cirebon
Pulau Biawak Cirebon

Di Pulau Biawak ada mercusuar berumur 138 tahun, dibangun pada masa pemerintahan ZM Willem III pada tahun 1872. Sampai sekarang, mercusuar ini masih kokoh berdiri. walaupun telah berapa kali mengalami perbaikan. Mercusuar ini tingginya kurang lebih sekitar 65 meter, dengan lampu suar bertenaga surya.

pulau ini masih memiliki hutan perawan, hutan yang masih asri dan hijau, walaupun luasnya hanya sekitar 1.7km tapi rapatnya hutan dan medan yang sulit menjadi salah satu alasan yang menyebabkan hingga saat ini hutan di pulau biawak belum semuanya terjamah wisatawan.

hutan perawan pulau biawak, jakarta traveller, JAKARTA TRAVELLER , INDONESIA TRAVEL GUIDE
hutan perawan pulau biawak, taken by arif muhsi

Ada cerita mengenai populasi hewan biawak di pulau biawak  ini, menurut penjaga pulau Biawak, Bapak Sumanto,  Hewan Biawak di sini bukan Biawak biasa, di antaranya ada salah satu kelompok Biawak yang dulunya asuhan dari nyonya Belanda penghuni pulau ini, dan sekarang masih ada, tetapi jarang dijumpai atau mistis.

view gambar biawak

Biawak asuhan nyonya Belanda ini menurut beliau, mempunyai ciri corak kalung berbeda di lehernya. Populasi biawak di pulau ini kurang lebih sekitar 300 ekor. Setiap pagi, hewan biawak ini hilir mudik mencari makan. Biawak–biawak ini seolah–olah sudah berteman baik dengan manusia, tetapi kalau kita mengganggu mereka pasti marah juga.

Di pulau ini juga terdapat makam ulama Syeh Syarif Hasan. Syeh Sarif Hasan ini menurut Sumanto merupakan orang Cirebon yang menyebarkan agama islam di wilayah Jawa Barat. Beliau sering bertapa di pulau biawak ini.

makam syeh pulau biawak - jakarta traveller communiity - jakartatraveller
makam syeh , taken by arif muhsi

Ada juga beberapa makam Belanda di pulau biawak yang sampai saat ini belum dikenal, mungkin dulunya yang menjaga pulau tersebut. Pulau ini juga sering dijadikan sebagai tempat pesugihan bagi para manusia yang sesat.

Penjaga pulau Biawak hanya bisa menasehati, sebelum mereka melakukan niatnya tersebut. Tetapi menurut penjaga pulau tersebut kebanyakan mereka bertekad bulat dan jarang yang mempan untuk mengurungkan niatnya.

Ada hal unik lainnya di pulau ini yaitu tentang keberadaan sumur yang airnya berwarna merah darah. Konon menurut Pak Manto, sumur ini dulunya tidak seperti ini. Dulu, kata beliau, sumur ini pernah dijadikan tempat ritual seseorang namun ritual tersebut gagal entah karena hal apa. Dengan kejadian tersebut, tak lama kemudian, sumur ini airnya berubah menjadi merah.

Setelah beberapa tahun, sumur ini menampakan warna air yang merah. Ternyata  Manto suatu ketika, belum lama ini, memperoleh mimpi untuk menetralkan sumur tersebut. Dia telah membersihkan sumur tersebut dari semak belukar dan pohon – pohon besar. Tak lama kemudian, setelah beberapa bulan berjalan, sumur ini telah kembali berwarna jernih, kata beliau.

oh iya satu hal lagi di pulau biawak, kita juga bisa melakukan snorkling atau diving, atau mancing maniaaaaaa :).

yanjo & fey , jakarta traveller team , taken by arif muhsi
yanjo & fey , jakarta traveller team , taken by arif muhsi

selanjutnya biarkan foto yang berbicara 🙂

Thanks to arif muhsi, om budi   yang sudah mau berbagi photo-photo keren wisata pulau biawak.

serta operator pulau biawak atas photo snorkeling nya

page album bisa dilihat disini album lengkap bisa dilihat di flickr

 

[flickr_set id=”72157648822237179″ max_num_photos=”100″ no_pages=”true”]


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *